HEADLINE
Mode Gelap
Artikel teks besar

Beruntun, Illegal Rifenerry Di wilayah Polsek Babat Toman Terbakar


BABAT TOMAN,Infosandesnews.com - Dalam dua terakhir membuat langit diselimuti asap hitam mengepul bukan karena akan turun hujan namun itu pertanda kepulan asap terbakarnya Illegal Rifenerry di Desa Tanjung Durian pada Senin ( 28/7) pagi, barulah cuaca sedikit cerah keesokan harinya Selasa Pagi ( 29/7) kembali lagi terbakar Illegal Rifenerry di Pal 2 kecamatan babat Toman, informasi yang didapat dilokasi kejadian Rifenerry yang terbakar di duga milik Jemy warga setempat.


Sementara dari kejadian tersebut belum didapati informasi adakah korban jiwa namun kondisi kebakaran membuat pohon pohon di sekitar lokasi kejadian hangus terbakar." Memang pagi tadi terbakar masakan minyak Illegal di pal 2 pak, dan kemarin di tanjung Durian lah due hari berturut turut terbakar ," Ucap sidik salah satu warga di lokasi kejadian 


Dengan terjadinya insiden ini kami berharap pemerintah, maupun pihak kepolisian harus bergerak cepat kalau memang aktifitas ini dilarang ya harusnya dilarang dengan tegas jangan hanya bersifat masa bodoh saja karena jika terjadi kebakaran sangat berdampak terhadap kami warga sekitarnya," kami sangat khawatir banyak korban jiwa jika dibiarkan aktifitas Illegal Rifenerry , kami berharap berikan sanksi tegas tutup semua keberadaan Illegal Rifenerry yang ada terutama di wilayah babat Toman," Ungkapnya 


Terus terjadinya rentetan insiden yang diduga terjadi diakibatkan Illegal Refinery di Kecamatan Babat Toman  publik menantikan bagaimana tindakan tegas yang diambil Kapolda Sumsel.

Akibat dari aktifitas ilegal yang dilakukan masyarakat dikhawatirkan dapat  mengakibatkan korban jiwa yang berjatuhan serta kerusakan lingkungan yang tak terbendung. 


Sementara Kapolsek Babat Toman AKP Lekat Melalui Kanit Reskrim Polsek Babat Toman  Hafizs saat dikonfirmasi perihal insiden berturut turut terbakarnya Illegal Rifenerry di wilayah hukum Polsek babat Toman belum memberikan tanggapan. ( Iwan)



Posting Komentar